
Tingginya minat masyarakat sekitar hutan untuk menanam jati sebagai bentuk investasi masa depan di pekarangan semakin meningkat. Namun kurangnya asupan teknologi yang dipakai untuk mengembangkan tanaman jati, mengakibatkan perjuangan mereka dalam menghasilkan bibit tumbuhan jati yang berkualitas dan dalam yang jumlah memadai kurang berhasil.
Masyarakat sekitar hutan cenderung menanam jati secara generatif dan biji jati ditanam secara langsung. Sedangkan untuk menghasilkan bibit jati secara vegetatif yang khususnya dengan kultur jaringan nyaris mustahil dilakukan masyarakat alasannya yakni tingginya biaya dan sulitnya perawatan. Atas dasar pertimbangan ini, maka pembiakan jati dengan stek pucuk menjadi perhatian dalam penelitian ini
0 Response to "Pemanfaatan Ekstrak Bawang Merah Sebagai Pengganti Rooton F Untuk Menstimulasi Pertumbuhan Akar Stek Pucuk Jati"
Posting Komentar